Posts

Showing posts from July, 2024

SEKOLAH PEMBINA BATCH #2

Image
SEKOLAH PEMBINA BATCH #2 PENDAFTARAN 1-10 AGUSTUS 2024 SESI 1 DIMULAI 24 AGUSTUS 2024 DAFTAR MELALUI BK BPC MASING-MASING KUOTA TERBATAS!   وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ  Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (Ali Imran: 104)

SEMUA YANG MENGATUR ALLAH

Image
 🪴🪴🇮🇩🇮🇩🇮🇩🪴🪴 SEMUA YANG MENGATUR ALLAH (Serial Indonesia Membina) @dwibudiyanto “Dalam berdakwah, kadang kita capek itu karena terlalu banyak mikir saat mau kerja, bukan capek akibat kerja itu sendiri,” kata Pak Himawan dalam agenda Training for Trainers Daurah Murabbi (30/12/2024) di Yogyakarta, dalam sesi talk show: _best praktek_ membina. Pak Him adalah dai dan murabbi yang menggarap beberapa desa di Gunungkidul. Setiap pekan bolak-balik mendatangkan sejumlah desa di Gunungkidul; Menempuh jarak berpuluh kilometer dengan motor. Hasilnya, tak hanya terbinanya beberapa desa, ternyata ada capaian lain yang turut serta. Masyarakat terbina ini telah berhasil mengkaryakan beberapa warga terbina sebagai lurah, kadus, carik, dan perangkat desa lainnya. Semuanya dimulai bukan dalam waktu semalam, tetapi sejak tahun 2010. Apa kuncinya? meyakinkan bahwa tugas kita berdakwah dan membina, terlebih lagi segala yang berkaitan dengan Allah Swt. Fokuslah saja untuk menunaikan tugas, past...

TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (2)

Image
🪴🪴🪴🪴🪴 INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN Inspirasi UHA (209) : TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (2) Saya ingin menggambarkan betapa risalah ubudiyah  pada Allah SWT itu sebagai misi agung. Makhluk yang menempel di sebutir pasir itu diberi posisi, diberi misi agung ibadah, dan posisinya otomatis sebagai ‘abid (hamba). Dalam terminologi manusia, hamba itu adalah mereka yang dicabut integritas pribadinya, keinginannya, dan hak-hak sosialnya. Tapi terminologi Allah lain. Hamba yang disebut ‘hamba’ oleh Allah justru makhluk mulia. Bahkan makhluk termulia pun, yaitu Rasulullah SAW disebut sebagai hamba. Seperti dalam surat Israa’ ayat 1, سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilha...

TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (1)

Image
🪴🪴🪴🪴🪴 INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN Inspirasi UHA (208) : TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (1) Risalah ‘Udzma Tadzikirah yang ingin saya sampaikan adalah mengingatkan saya dan kita semua, pertama, bahwa kita sebagai manusia mempunyai risalah udzma (misi agung), yang diberikan oleh Allah SWT seperti dinyatakan oleh-Nya, وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. Adz-Dzariyat: 56) Misi agung kita adalah ibadah kepada Allah SWT. Mengapa disebut misi agung? Karena sebetulnya kita ini dibandingkan dengan ciptaan-ciptaan Allah yang lain sangat kecil sekali, bahkan Rasulullah SAW bersabda, مَا السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ فِي الْكُرْسِيِّ إِلاَّ كَحَلْقَةٍ مُلْقَاةٍ بِأَرْضِ فَلاَةٍ، وَفَضْلُ الْعَرْشِ عَلَى الْكُرْسِيِّ كَفَضْلِ تِلْكَ الْفَلاَةِ عَلَى تِلْكَ الْحَلْقَةِ. “Perumpamaan langit yang tujuh dibandingkan de...

Kepemimpinan dan Pelayanan – 2

Image
 🪴🪴🪴🪴🪴 INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN Inspirasi UHA (205) : Kepemimpinan dan Pelayanan – 2   @ Disarikan dari pengarahan Ustadz Hilmi Aminuddin Saya ingin menggaris bawahi bahwa pelayanan yang efektif dan efisien itu harus memenuhi lima persyaratan. Pertama, keikhlasan dalam pelayanan.  Orang ikhlas itu tidak pernah milih-milih siapa yang dilayani. Kapan melayani tidak pernah milih-milih.  Umar bin Khattab pernah di musim panas, di tengah terik matahari, terlihat berlari-lari dan lewat di depan rumah Utsman, ternyata ia sedang mencari-cari onta zakat yang lepas.  Utsman bertanya kenapa khalifah mengejar sendiri, tidak menyuruh orang lain saja. Umar menjawab bahwa yang akan ditanya di hari kiamat bukanlah orang lain, tapi dirinya. Jadi, tidak milih-milih—hanya melayani yang enak-enak saja, yang ada rentabilitasnya. Kalau tidak ada rentabilitas atau tidak ada timbal baliknya, jadi hilang semangatnya. Kalau kita melihat ada orang yang memerlukan layan...