Posts

Showing posts with the label Serial Indonesia Membina

SEMUA YANG MENGATUR ALLAH

Image
 🪴🪴🇮🇩🇮🇩🇮🇩🪴🪴 SEMUA YANG MENGATUR ALLAH (Serial Indonesia Membina) @dwibudiyanto “Dalam berdakwah, kadang kita capek itu karena terlalu banyak mikir saat mau kerja, bukan capek akibat kerja itu sendiri,” kata Pak Himawan dalam agenda Training for Trainers Daurah Murabbi (30/12/2024) di Yogyakarta, dalam sesi talk show: _best praktek_ membina. Pak Him adalah dai dan murabbi yang menggarap beberapa desa di Gunungkidul. Setiap pekan bolak-balik mendatangkan sejumlah desa di Gunungkidul; Menempuh jarak berpuluh kilometer dengan motor. Hasilnya, tak hanya terbinanya beberapa desa, ternyata ada capaian lain yang turut serta. Masyarakat terbina ini telah berhasil mengkaryakan beberapa warga terbina sebagai lurah, kadus, carik, dan perangkat desa lainnya. Semuanya dimulai bukan dalam waktu semalam, tetapi sejak tahun 2010. Apa kuncinya? meyakinkan bahwa tugas kita berdakwah dan membina, terlebih lagi segala yang berkaitan dengan Allah Swt. Fokuslah saja untuk menunaikan tugas, past...

DOA USTADZ RAHMAT ABDULLAH UNTUK KESINAMBUNGAN DAKWAH

Image
DOA USTADZ RAHMAT ABDULLAH UNTUK KESINAMBUNGAN DAKWAH (Seri Indonesia Membina) Ya Allah, Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini kepada generasi berikut kami Jangan jadikan kami pengkhianat yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini Dengan sikap malas dan enggan berda’wah Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa Aamiin. (Potongan doa KH. Rahmat Abdullah di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar Jakarta, 9 Agustus 1998) #gumregahtarbiyah #IndonesiaMembina

Darurat Pembinaan

Image
 📮📮📮📮📮📮 DARURAT PEMBINAAN (Seri Indonesia Membina) Oleh: Aunur Rafiq Saleh Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan "Manusia bagaikan Seratus onta, nyaris tidak kalian dapati satu pun yang bisa dijadikan tunggangan". (Bukhari 6498 dan Muslim 2547) Syaratnya bisa dijadikan tunggangan atau kendaraan dan pengangkut beban diantaranya harus mau merendah dan bisa dikendalikan atau diarahkan.  Di kalangan manusia juga demikian. Tidak semua muslim bisa diajak menjadi rahilah (kendaraan atau penarik beban) dalam dakwah.  Karena itu diantara tugas para dai adalah mencari teman-teman yang bisa diajak untuk menjadi rahilah dalam memikul beban-beban perjuangan dakwah, melalui proses pelatihan dan seleksi hingga diketahui siapa di antara mereka yang memiliki kesiapan untuk menjadi penarik beban dan mudah diarahkan secara suka rela demi mengharap ridha Allah di jalan dakwah. Karena tidak semua orang bisa diajak menjadi rahilah, apalagi yang tidak pernah mendapatkan sent...

Kesungguhan Yang Menggugah

Image
 🔥🔥🔥📮🔥🔥🔥 KESUNGGUHAN YANG MENGGUGAH KESADARAN (Membina Serial Indonesia) @ Ditulis oleh Cahyadi Takariawan, dari penuturan seorang kader dakwah. Suatu malam, di tahun 2001. Malam ini adalah jadwal pertemuan rutin pelatihan. Dan malam ini akan menjadi malam yang sangat berkesan bagi saya sepanjang kehidupan. Kami mengikuti forum pelatihan rutin, sepekan sekali. Saya masih kuliah, dan pembina (murabbi) saya adalah kakak tingkat di kampus. Tak ada yang istimewa dari penampilan murabbi saya. Biasa saja. Seperti pelajar pada umumnya. Tapi ada magnet luar biasa yang terpancar dari dalam jiwa. Kami semua merasakannya. Kami adalah para siswa yang jauh dari orang tua. Saya kos di kawasan Pogung Dalangan, dekat kampus UGM. Teman-teman saya juga ngekos di wilayah yang sama. Pertemuan rutin pekanan dilaksanakan secara bergiliran, di tempat para peserta (mutarabbi). Dan murabbi kami dengan sabar mengunjungi kos-kos kami yang ketempatan. Kami semua tahu dia tidak memiliki sarana transport...

Moderasi Abah Hilmi

Image
 🌾🍃🔥☘️🌸🍀🔥🍃🎋 Moderasi Abah Hilmi @Ustadz Wildan Hakim: Abah Hilmi -Allahu Yarham- meskipun beliau itu alumni Tebu Ireng yang notabenenya pesantren "NU", secara pribadi beliau ini lebih dekat ke PERSIS. Tetapi ke-PERSIS-annya itu untuk konsumsi pribadi beliau saja. Beliau menyekolahkan 2 orang anak (Saya dan Teh Nia) di sekolah Muhammadiyah. Beliau juga punya kedekatan emosional dengan PUI dan Mathla'ul Anwar.  Moderasi Abah Hilmi terlihat ketika dia seringkali lebih memilih 'adzimah (hal yang paling ideal, red.) untuk dia sendiri dan tekanan rukhshah (keringanan) untuk orang lain. Memperlakukan diri sendiri dengan begitu hati-hati, bahkan terkesan tasyaddud (sangat keras) tetapi mengedepankan tasamuh (toleransi) kepada orang lain dan mengedepankan udzur-udzur mereka. ____

Aku Rindu Zaman Itu

Image
Aku Rindu Zaman Itu @ Ustadz Rahmat Abdullah Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan. Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan. Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap program yang dipaksakan. Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan hujatan. Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini. Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian. Aku rindu zaman ketika pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur’an terjemahan ditambah sedikit hafalan. Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo’. Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah berangkat liqo dengan ongkos jatah belanja esok hari untuk keluarganya. Ya Allah, Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati kami. Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di temp...

MASIHKAH RUMAH KITA SEBAGAI KANTONG DAKWAH? ~Bagian Pertama

Image
 ☪️☪️🇮🇩🇮🇩☪️☪️ MASIHKAH RUMAH KITA SEBAGAI KANTONG DAKWAH? ~Bagian Pertama (Seri Indonesia Membina) @ Dwi Budiyanto “Jadikan rumah sebagai markas dakwah,” demikian Ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid, Lc. menuturkan dalam program Napak Tilas Pemikiran Dakwah.  Saya memutarnya ulang dari dokumentasi di kanal Youtube Ngaji Bareng Media. Program itu tayang secara langsung pada 12 Juni 2023. Pada saat awal dakwah dirintis, menurut beliau, nyaris setiap akvtivis dakwah belum memiliki banyak fasilitas.  Rumah masih berstatus kontrak dan mobil belum banyak yang memiliki. Motor adalah kendaraan paling mewah.  “Tapi kami sudah mendapat teladan bahwa rumah harus menjadi markas dakwah,” jelas Ustadz Aunur Rofiq. Nasihat itu seperti mengajak kita pergi ke masa lalu. Ketika kebanyakan rumah warga saat itu sekadar sebagai tempat bagi keluarga inti, para aktivis dakwah menambahkan satu fungsi ke dalam rumah mereka: rumah sebagai pusat-pusat dakwah, sekaligus kantong-kantong pembinaa...

MASIHKAH RUMAH KITA SEBAGAI KANTONG DAKWAH? ~Bagian Kedua

Image
 ☪️☪️🇮🇩🇮🇩☪️☪️ MASIHKAH RUMAH KITA SEBAGAI KANTONG DAKWAH? ~Bagian Kedua (Seri Indonesia Membina) @ Dwi Budiyanto Bagi para dai dan murabbi, rumah adalah kantong-kantong pembinaan dan penyiapan kepemimpinan. Kita mengenang sebuah rumah: Peneleh Tujuh, tepat pada nomor 29-31. Kita mengetahui, itu rumah Raja Jawa Tanpa Mahkota: HOS. Tjokroaminoto.  Rumah yang di belah koridor memanjang ke belakang. Bagian belakang terdiri dari sepuluh kamar untuk kos-kosan. Peneleh, nama yang mengingatkan kita pada kata ‘pinilih’, artinya yang terpilih.  Dari kos-kosan Pak Tjokro itulah anak-anak muda digembleng, disandingkan buku-buku, dan diminta menyimak percakapan Pak Tjokro dengan tamu-tamunya. Pemikiran anak-anak itu terbentuk.  Salah satu di antara anak-anak di Peneleh Tujuh itu adalah Soekarno. Saking kagumnya dengan sang guru, ia mengatakan, “Cerminku adalah Tjokroaminoto.” Paneleh Tujuh hanya satu contoh. Seabad sebelumnya, ada rumah lain: Puri Tegalrejo. Kompleks itu amat...

MENGUBAH DENGAN KASIH SAYANG

Image
 MENGUBAH DENGAN KASIH SAYANG Oleh: Cahyadi Takariawan Salah satu pelajaran penting yang saya dapatkan dari kiprah dakwah ustadz Hilmi Aminuddin –Allahuyarham adalah “mengubah dengan kelembutan dan kasih sayang”. Sepanjang berinteraksi dengan beliau, saya tidak pernah mendengar beliau mengajarkan kekerasan dan permusuhan untuk melakukan perubahan. Bahkan beliau mengajarkan kaidah-kaidah dakwah yang bersumber dari sifat rahmah, kasih sayang. Saya meyakini, ustadz Hilmi Aminuddin benar-benar meneladani kisah dakwah para Nabi Allah. Para Nabi menyampaikan kebenaran dengan tegas, tanpa rasa takut dan gentar terhadap orang-orang yang tidak menyukai seruan itu. Namun yang amat menarik adalah, cara penyampainnya dilaku¬kan dengan halus, lembut dan kasih sayang.  Nabiyullah Ibrahim menentang kekafiran bapak dan kaumnya dengan lembut lembut. Perhatikan kisah dialog Ibrahim dengan bapaknya, yang diabadikan dalam Qur'an surat Maryam ayat 41 sampai 50.  Nabi Ibrahim memanggil bapakny...

Rekrutmen, Pada Awalnya adalah Rasa Ketertarikan

Image
 🪴🪴🌹🌹🪴🪴 Rekrutmen, Pada Awalnya adalah Rasa Ketertarikan (Seri Indonesia Membina) Oleh : Cahyadi Takariawan Syahdan. Di zaman dahulu kala, ada seorang Raja yang mempunyai seorang ahli sihir. Ketika ahli sihir merasa dirinya telah tua, menghadaplah ia kepada Raja, menjelaskan bahwa sudah dekat ajal bagi dirinya.  Dia meminta kepada Raja agar mencarikan seorang anak muda tempat dia akan menurunkan ilmu sihirnya. Rajapun mengabulkan permintaannya dengan memberikan seorang anak muda pilihan.  Untuk menimba ilmu sihir, tiap hari si anak muda harus menda¬tangi rumah ahli sihir. Di antara rumah ahli sihir dan tempat tinggalnya, tinggallah seorang Rahib yang ahli ibadah. Setiap kali lewat rumah Rahib, ia selalu mampir.    Di saat itulah ia banyak mendengarkan ajaran sang Rahib yang menarik hati. Sampai-sampai ia selalu datang terlambat di rumah ahli sihir sehingga membuat ahli sihir marah dan memukulnya.   Begitu pula ketika pulang, si anak muda selalu s...

Perihal Kesibukan Kita

Image
 🪴🪴 🇲 🇲🇾🪴🪴 PERIHAL KESIBUKAN KITA (Seri Indonesia Membina) @Dwi Budiyanto Saya selalu teringat pada sore hari yang gerah, ketika Ustadz Cholid Mahmud menjawab pertanyaan seorang akhwat di Gelanggang Pemuda Youth Centre, Sleman, Yogyakarta.  Saat itu kami berkumpul dalam sebuah daurah untuk para aktivis dakwah mahasiswa. Puluhan tahun yang lalu. “Ustadz Cholid,” kata akhwat tersebut. “Bagaimana kami mengelola waktu untuk kerja-kerja pelatihan, sementara kami ini sangat sibuk. Ada banyak hal yang harus kami lakukan; kuliah dengan seabrek tugas-tugasnya, organisasi dengan tumpukan amanah-amanahnya, dan sebagainya. Gimana ustadz, cara mengatur waktu dan menyiasatinya.” “Ya memang,” jawab ustadz Cholid, “Kita tuh sering merasa sibuk. Bahkan, kadangkala merasa melebihi kesibukan Rasulullah Saw.” Jleb! Saat itu kami tertawa. Mungkin sebenarnya sedang memikirkan diri sendiri. Pertanyaan akhwat itu mewakili perjalanan pikiran yang sering muncul dalam diri kami. Jawaban Ustadz Ch...

KECEMASAN SEORANG MURABBI (Seri Indonesia Membina)

Image
 📮📮📮🇲🇨📮📮📮 KECEMASAN SEORANG MURABBI (Seri Indonesia Membina) @ Dwi Budiyanto Saya membayangkan Khalifah Abu Bakar hari itu, sekitar Juli 632 M. Baru saja Umar bin Khathab berbicara di hadapannya tentang cara menghadapi kabilah-kabilah Arab yang murtad dan menolak membayar zakat.  “Wahai Khalifah,” kata Umar, “Bujuklah orang-orang dan bersikap lembutlah kepada mereka.” Pernyataan itu tak pernah diduga. “Aku berharap kamu akan menolongku, bukan malah melemahkanku,” kata Khalifah Abu Bakar.  Saya membayangkan beliau kaget dengan perkataan Umar bin Khathab. “Apakah kamu ini orang yang sombong di masa jahiliyah lalu menjadi penakut di masa Islam? Wahyu telah terputus, agama ini telah sempurna.” Saya bayangkan banyak orang kaget melihat reaksi khalifah.  Lalu setelahnya kita mengingat perkataan Khalifah Abu Bakar. Sebuah pertanyaan singkat, tapi menjadi renungan panjang untuk kita. أَيَنْقُصُ الإِسْلاَمُ وَ أَنَا حَيٌّ؟ “Apakah Islam akan berkurang sementara aku ma...

Sabar Menempuh Panjangnya Jalan Dakwah (Serial Indonesia Membina)

Image
Sabar Menempuh Panjangnya Jalan Dakwah (Serial Indonesia Membina) @ Cahyadi Takariawan “Sebagian manusia tidak bisa bersabar bersama kami,” ujar seorang lelaki, dengan suara yang dalam. Penuh penghayatan. Ia adalah pemimpin sebuah organisasi dakwah besar. Di sepanjang jalan perjuangan dakwah, beliau kerap melihat orang-orang yang ingin segera menikmati hasil. “Jika ada di antara kalian ingin memetik hasil sebelum waktunya, memang tidak akan bisa betah bersama kami,” lanjut lelaki tersebut.  Usianya masih cukup muda, sekitar empat puluhan tahun, saat itu. Namun kharismanya luar biasa. “Tak apa, kalian melepaskan diri dari kami, untuk merealisasikan keyakinan kalian sendiri”, lanjutnya.  “Jika masih ingin bersama kami, hendaklah bersabar dengan tahapan-tahapan dakwah yang harus kita lalui,”  tandasnya. Ia adalah pribadi yang teguh, namun teduh. Ia memulai dakwah dengan melakukan pembinaan sumber daya manusia. Dirinya sangat yakin, bahwa sebuah bangsa tidak mungkin berubah, ...

NUFUSUN DZAHIBATUN, JIWA-JIWA YANG PERGI

Image
 📮📮📮 🇲📮📮📮 NUFUSUN DZAHIBATUN, JIWA-JIWA YANG PERGI (Membina Serial Indonesia) @Cahyadi Takariawan “Ada jiwa-jiwa yang sudah pergi, karena sunnatullah”, ungkap ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid dalam acara Indonesia Membina di Monumen Diponegoro Yogyakarta (20/05/2024). Beliau mengutip pernyataan Syaikh Said Hawa, untuk menjelaskan mengapa harus ada pelatihan. "Ada pembina-pembina handal, yang produktif melakukan pembinaan, namun sudah pergi. Sudah tidak lagi bersama kita", lanjut beliau. Dalam perjalanan sejarah pelatihan; para pembina handal sudah banyak yang pergi, menghadap Allah Ta'ala. Misalnya ustadz Hilmi Aminuddin, ustadz Rahmat Abdullah, ustadz Mutammimul Ula, ustadz Zuber Syafawi, ustadz Cholid Mahmud, dan masih banyak lagi yang lainnya. “Fenomena ini telah menjadi kekhawatiran Nabi Ya'qub sebelum wafat,” sambung ustadz Aunur Rofiq. Nabi Ya'qub bertanya kepada anaknya, "Ma ta'buduna min ba'di. Apa yang akan kalian sembah sepeninggalku n...

Kenapa Harus Melakukan Pembinaan dan Kaderisasi

Image
Kenapa Harus Melakukan Pembinaan dan Kaderisasi

Jiwa-Jiwa yang Mudah Berubah

Image
 📮📮🇲🇨🇲🇨📮📮 JIWA-JIWA YANG MUDAH BERUBAH (Serial Indonesia Membina) @ Cahyadi Takariawan   “Ada jiwa-jiwa yang baru lahir, atau baru mengenal Islam,” ujar Syaikh Said Hawa sebagaimana dikutip oleh Ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid dalam agenda Indonesia Membina di Monumen Diponegoro Yogyakarta (20/05/2024). “Ada pula jiwa yang telah pergi, tak lagi bersama kita. Sementara belum hadir penggantinya”, sambung ustadz Aun, masih meneruskan pernyataan Syaikh Said Hawa. “Pun ada jiwa yang telah berubah. Tidak istiqamah”, sambung beliau. Tiga kondisi jiwa ini menjadi alasan paling fundamental, mengapa harus ada pembinaan berkesinambungan. Harus ada “tarbiyah mutakamilah mustamirah”, kepada jiwa-jiwa tersebut. Untuk jiwa yang baru mengenal Islam, mereka harus diarahkan melalui pembinaan yang serius agar semakin mantap dalam Islam --hingga menjadi pembela Islam. Untuk jiwa yang sudah pergi, harus segera dimunculkan penggantinya. Para pengganti ini tentu wajib  mendapat pem...

Menjadi Murrobi adalah Karir Terbaik

Image
 📮📮📮📮📮 MENJADI MURABBI ADALAH KARIR TERBAIK Seri Narasi Indonesia Membina @ Dwi Budiyanto Selepas menyimak taujih Ustadz Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. pada 20 Mei 2024 di Pendopo Museum Pangeran Diponegoro Yogyakarta dalam peluncuran _Gerakan Indonesia Membina_, saya seperti diseret untuk menyimak kembali taujih beliau di _Program Napak Tilas Pemikiran Dakwah_ edisi ke-24 pada awal Juni 2023, yang dokumentasinya saya temukan di Youtube Ngajibareng Media. Saya pun terdorong mencermati tulisan-tulisan beliau, terutama yang telah dihimpun dalam buku “Pesan-Pesan Tarbawi untuk Para Murabbi” (2024). Seluruh pesan itu terulang secara konsisten: _jadikan dakwah sebagai jalan hidup_. Setelah rentang waktu yang panjang, kadang orientasi kita untuk membina terdistraksi oleh banyak hal. Fokus dan perhatian kita dapat bergeser tanpa pernah disadari.  Kadang kala tuntutan karir mengalihkan perhatian kita untuk membina. Seringkali target-target politik menggerus fokus kita dalam kerja-...

Yang Asyik Padahal Toksik

Image
 🌹🌹🌹🌹🌹 YANG ASYIK PADAHAL TOKSIK @ Dwi Budiyanto Kita sering bertanya, “Apa yang menyebabkan spirit membina dan mentarbiyah surut, bahkan hilang tak berbekas?” Pertanyaan itu boleh jadi mewakili suara hati setiap kita, terutama yang sebelumnya sangat produktif membina, lalu lambat laun “daya membina” itu serasa sirna.  Pertanyaan itu saya temukan jawabannya pada Mei 2024, tepat di hari keduapuluh. Hari itu, saat peluncuran “Gerakan Indonesia Membina” di Pendopo Museum Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Gurunda Ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid, Lc. mengurai jawabannya. Saya bersyukur hadir bersama 1.500 orang dalam majelis itu. "Salah satu yang menjadikan seseorang tak lagi membina adalah bergesernya orientasi para murabbi pada dunia," ungkap Ustadz Aun. Menurut beliau, Alquran telah mengingatkan kecenderungan pergeseran orientasi yang perlu diwaspadai ini.  ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْك...

Penyakit "Ini Juga Dakwah"

Image
Penyakit "Ini Juga Dakwah" Oleh: Deden A. Herdiansyah  Dalam forum Indonesia Membina di Monumen Diponegoro (20 Mei 2024), ada pernyataan menggelitik dari Ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid.  Beliau mengatakan, dalam konteks pelatihan, ada satu penyakit yang berbahaya. Penyakit itu adalah kalimat "Ini juga dakwah". Kalimat yang sebetulnya benar, tetapi berbahaya jika ditempatkan dalam konteks pelatihan. Memang benar, dakwah mencakup sektor yang sangat luas dan sarana yang sangat beragam. Tetapi dakwah dalam konteks pelatihan artinya membentuk pribadi-pribadi yang siap membina dan bergerak sesuai manhaj jamaah. Membina yang dimaksud dalam makna tersebut berarti lebih spesifik dari makna dakwah yang luas. Sudah menjadi pemahaman bersama bahwa agenda pelatihan merupakan _core_ dalam jamaah kita. Dia mengibarat jantung dalam tubuh yang mempengaruhinya mempengaruhi eksistensi hidup. Artinya, tanpa adanya agenda pelatihan jamaah kita berjalan menuju jurang kematian. Wal'i...