MASIHKAH RUMAH KITA SEBAGAI KANTONG DAKWAH? ~Bagian Pertama

 ☪️☪️🇮🇩🇮🇩☪️☪️



MASIHKAH RUMAH KITA SEBAGAI KANTONG DAKWAH? ~Bagian Pertama

(Seri Indonesia Membina)


@ Dwi Budiyanto



“Jadikan rumah sebagai markas dakwah,” demikian Ustadz Aunur Rofiq Saleh Tamhid, Lc. menuturkan dalam program Napak Tilas Pemikiran Dakwah. 


Saya memutarnya ulang dari dokumentasi di kanal Youtube Ngaji Bareng Media. Program itu tayang secara langsung pada 12 Juni 2023. Pada saat awal dakwah dirintis, menurut beliau, nyaris setiap akvtivis dakwah belum memiliki banyak fasilitas. 


Rumah masih berstatus kontrak dan mobil belum banyak yang memiliki. Motor adalah kendaraan paling mewah. 


“Tapi kami sudah mendapat teladan bahwa rumah harus menjadi markas dakwah,” jelas Ustadz Aunur Rofiq.


Nasihat itu seperti mengajak kita pergi ke masa lalu. Ketika kebanyakan rumah warga saat itu sekadar sebagai tempat bagi keluarga inti, para aktivis dakwah menambahkan satu fungsi ke dalam rumah mereka: rumah sebagai pusat-pusat dakwah, sekaligus kantong-kantong pembinaan.  


Dalam rumah yang penuh kesederhanaan itu, yang rerata tidak memiliki perabot, cukup karpet tergelar dengan rak-rak buku pendek, proses pembinaan anak-anak muda berlangsung akrab, serius, renyah, dan khidmat. Hidangan yang tersaji tidaklah mewah. 


Sesekali di antara tilawah atau pembahasan materi, terdengar suara bayi menangis dari kamar yang hanya berbatas tirai lusuh. Dari rumah-rumah dengan penerangan ala kadarnya itulah, para aktivis dakwah ditempa dengan disiplin setiap pekan.


Dari rumah dan kamar-kamar kos yang sederhana itu, terpancar semangat untuk menghadirkan generasi-generasi dakwah yang tangguh. 


Dari sana proses pembinaan ditunaikan dengan intensif (_tarbiyah murakazah_), komprehensif (_mutakamilah_), dan berjenjang (_mutadarijah_). Rumah, kos-kosan, dan kontrakan yang serba terbatas itu telah disulap para murabbi menjadi kantong-kantong tarbiyah (_mahadhin at-tarbiyah_). 


Aktivitas dakwah dan pembinaan telah mengubah rumah-rumah yang sempit itu menjadi terasa luas. 


Di ruang tamu yang sempit, para mutarabbi berdesak-desakan, duduk berdempetan, akrab, dan saling bertautan. 


Saya membayangkan, apa yang disampaikan Rasulullah Saw. telah dengan sederhana diterjemahkan para murabbi di dalam rumah-rumah mereka.


عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا النَّجَاةُ قَالَ « أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ 


Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa itu sebab keselamatan?” Jawab beliau dengan sabdanya, “(Keselamatan itu) yaitu hendaklah engkau menahan lisanmu, sibukkanlah rumahmu dengan ibadah pada Allah, dan tangisilah dosa-dosamu.” (*H.r. Tirmidzi dan Ahmad*).


_Walyasa’ka baituk_. Perluaslah rumahmu. Perluas rumah itu dengan ibadah dan ketaatan kepada Allah Swt. 


Aktivitas dakwah dan pembinaan tanpa sadar telah mendorong kita untuk memperluas rumah-rumah kita tersebut dengan rahmat Allah Swt. 


Majelis-majelis yang digelar penuh dengan sakinah. Teduh dan menentramkan. Orang berkumpul untuk tilawah Alquran, mengkaji Islam, dan aktivitas kebaikan lainnya.


Dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Saw. bersabda,


وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ


“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah membaca Kitabullah dan saling mengajarkan satu dan lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah (ketenangan), akan dinaungi rahmat, akan dikeliling para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya.” (*H.r. Muslim*).


BERSAMBUNG


#gumregahtarbiyah #IndonesiaMembina

Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Risalah Al-Aqa'id Hasan Al-Banna

Dokumentasi Sesi Akhir dan Wisuda Sekolah Pembina Batch #1 dan #2 tgl 26 Januari 2025

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Halaqah dalam Dakwah dan Harakah