Pertumbuhan Sosial Dakwah
🪴🪴🪴🪴🪴
INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN
Inspirasi UHA (193) : Pertumbuhan Sosial Dakwah
@ Diolah dari berbagai sumber.
Ustadz Hilmi Aminuddin menjelaskan, pertumbuhan dakwah sosial adalah bagaimana dakwah dapat semakin berpengaruh secara positif terhadap masyarakat seiring dengan pertumbuhan kualitatif dan kuantitatifnya.
Kalau hanya ada satu orang pelaku dakwah yang berkegiatan di suatu tempat, maka hal yang dapat dilakukan oleh orang tersebut sangatlah terbatas.
Namun apabila memiliki komunitas dan jumlah bertambah banyak maka semakin banyak hal yang dapat dilakukan di tengah masyarakat. Jadi, pertumbuhan sosial adalah satu kondisi keterpengaruhan masyarakat di dalam dakwah karena interaksi masif yang diberikan oleh para aktivis.
Untuk mewujudkan pertumbuhan sosial ada dua dimensi kepribadian yang harus ada pada diri seseorang dari sisi eksternal.
Yang dimaksud dengan kepribadian eksternal adalah kepribadian yang digunakan untuk berinteraksi keluar dengan orang lain yang berada di sekitarnya.
Menurut Ustadz Hilmi Aminuddin, dua dimensi kepribadian eksternal tersebut adalah dimensi organisasi dan dimensi sosial.
Pertama, Dimensi Organisasi
Dalam kaitannya dengan dimensi organisasi, setiap dakwah aktivis pribadi diatur dalam manajemen organisasi. Kalau ada pribadi yang tidak bisa teratur, maka dia tidak memiliki kepribadian eksternal yang dibutuhkan dalam dakwah.
Sehebat apa pun seseorang, baru akan memberikan manfaat yang optimal apabila berada dalam sebuah keteraturan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran:
إِنَّ ٱللهَ يُحِبُّ ٱلَّذِيْنَ يُقَٰتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهِۦ صَفًّا ك َأَنَّهُم بُنْيَٰنٌ مَّرْصُوْصٌ 4
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlari di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seolah-olah mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (Ash-Shaff: 4)
Ayat ini merupakan isyarat tentang keteraturan dan manajemen; tentang proses manajemen yang menyebabkan kegiatan dakwah bisa mendapatkan hal-hal yang optimal.
Comments
Post a Comment