Rasah Bingung

Rasah Bingung





🪴🪴🪴🪴🪴

*RASAH BINGUNG*
~Setahun Kepergian Ustadz Cholid Mahmud

@ Cahyadi Takariawan


Ada sangat banyak hal kita pelajari dari guru dan sahabat kita semua, ustadz Cholid Mahmud (31 Januari 1966 – 29 Oktober 2023), Allahuyarham.

Salah satunya adalah tidak pernah bingung mengambil keputusan dan menentukan sikap. Dalam situasi paling rumit dan paling  genting sekalipun, dia tidak bingung.

Hatinya bersih. Tak dipenuhi ambisi jabatan dan kekuasaan. Ia hanya ingin berjuang di jalan dakwah.

Itu sebabnya ia tidak bingung. Karena tidak ada konflik interest antara keinginan posisi dan jabatan pribadi, dengan kepentingan dakwah.

Baginya dakwah adalah panglima. Proposal pribadi --baginya: tidak ada. Ia hanya menjalankan amanah dakwah.

Pada berbagai titik kritis perjalanan dakwah, saya selalu mencari : di posisi mana dia berada. Maka saya mengikutinya.

Ketika sangat banyak orang bingung, ia selalu berpesan kepada saya, "Ra sah bingung". Ketika banyak orang galau, ia selalu yakin dengan pilihannya yang tak galau.

"Ngene wae", ujarnya suatu ketika. Lalu ia menjelaskan dengan ringkas dan padat. Ia bukan sosok yang bahasanya berbunga-bunga. 

Ia manusia "power point". Isi kepalanya poin-poin penting yang sangat powerful. Itu sebabnya penjelasannya selalu mudah diapahami.

Ia tidak punya rasa takut atau sungkan untuk menyampaiikan kebenaran. Ia berani berbicara di forum Majelis Syura menyampaikan pendapat yang berbeda dengan kebanyakan anggota.

Ia berani menyampaikan koreksi pada pimpinan tertinggi, tanpa takut bahwa dirinya akan mendapatkan sanksi organisasi.

Sikap yang teguh, komitmen yang penuh, pandangan yang teduh, membuatnya tak pernah jatuh. Inilah kunci mengapa ia selalu bisa menemukan jalan keluar yang utuh menyeluruh. Tanpa mengeluh.

Tragedi demi tragedi, tribulasi demi tribulasi menimpa dakwah ini. Ia selalu jernih melihat, tanpa emosi dan caci maki.

Sisi lain yang membuatnya tidak bingung adalah --ia sangat yakin dengan kekuatan syura. Dengan syura, dakwah kita akan berkah dan gagah. Tanpa syura, dakwah kita akan lemah dan kalah.

Karena itu, ia tidak takjub kepada orang-orang yang pandai berorasi dan membuat narasi. Baginya kekuatan dakwah adalah syura. Bukan kehebatan orasi.

Hingga hari ini, setiap kali saya bingung menghadapi kondisi dan realitas dakwah, pesannya selalu terngiang, "Ra sah bingung".

Semoga Allah ampuni semua dosa dan kesalahanmu. Semoga Allah terima semua amal kebaikanmu. Semoga kami semua bisa meneladani sikap teguhmu.

Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Risalah Al-Aqa'id Hasan Al-Banna

Dokumentasi Sesi Akhir dan Wisuda Sekolah Pembina Batch #1 dan #2 tgl 26 Januari 2025

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Halaqah dalam Dakwah dan Harakah