Pertumbuhan kuantitatif dakwah

 🪴🪴🪴🪴🪴


INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN


Inspirasi UHA (183) : Pertumbuhan kuantitatif dakwah



@ Diolah dari berbagai sumber.


Ustadz Hilmi Aminuddin memberikan gambaran pertumbuhan kuantitatif dakwah, dengan contoh perilaku dakwah Nabi saw.


Apabila mengacu pada contoh dakwah yang dilakukan Rasulullah saat beliau berdakwah dari Makkah sampai Madinah, kita akan menemukan bahwa aspek pertumbuhan yang terjadi pada dakwah beliau bersifat komprehensif. Salah satu aspek pertumbuhan itu adalah pertumbuhan kuantitas atau jumlah. 


Secara jumlah ada pertumbuhan yang signifikan. Bila di Makkah hanya beberapa orang saja yang beriman, maka setelah berhijrah dan kembali lagi ke Makkah untuk melakukan Fathu Makkah, jumlah orang beriman sudah menjadi sepuluh ribu orang. Ini menunjukkan pertumbuhan kuantitatif yang sangat besar.


Ustadz Hilmi sering mengingatkan bahwa dalam dakwah tidak hanya fokus pada pertumbuhan kualitas semata dan mengabaikan kuantitas. Namun sebaliknya, juga tidak hanya mengejar kuantitas dan melalaikan kualitas. 


Baik pertumbuhan kualitas maupun kuantitas, keduanya diperlukan dan tidak bisa dipertentangkan mana yang lebih baik di antara keduanya. Sebab keduanya sama-sama harus dijaga pertumbuhannya.


Ada catatan yang perlu dipahami dari pertumbuhan kuantitas ini, yang juga sering diingatkan oleh Ustadz Hilmi. Bahwa ketakjuban akan jumlah yang dapat melenakan kita, sebagaimana firman Allah di dalam surat At-Taubah ayat 25:


إِذْ أَعْجَبERkrip secara ْكُ كَثْرَعْ ف ف bersesa مْ λِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا و وض] ِمُ ِم secara ٱم ُ ِمُ ِ uatu secara


Yaitu pada saat kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. (QS. At-Taubah : 25).



BERSAMBUNG

Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Risalah Al-Aqa'id Hasan Al-Banna

Dokumentasi Sesi Akhir dan Wisuda Sekolah Pembina Batch #1 dan #2 tgl 26 Januari 2025

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Halaqah dalam Dakwah dan Harakah