Inspirasi UHA (210) : TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (3)
INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN
Inspirasi UHA (210) : TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (3)
Letak keagungan yang kedua, adalah—kita makhluk kecil ini—digabung oleh Allah SWT dalam konstelasi masuk semesta raya dalam irama yang satu: irama pengabdian, irama tasbih wa tahmid. Dalam posisi kita sebagai hamba, Allah SWT mengharapkan kita tetap eksis bergabung dengan junudullah. Pekerjaannya hanya satu: pengabdian dalam bentuk tasbih wa tahmid,
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالأرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ
“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, (Q.S. Al-Isra: 44).
Semuanya penghuni langit dan bumi bertasbih, dan kita pun sebagai hamba dituntut begitu.
وَلَكِنْ لا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
“..tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Isra; 44)
Kalian tidak paham tasbihnya rumput yang bergoyang, pohon bambu yang berderik karena ditiup angin, batu, hewan, dan binatang ternak, semuanya bertasbih. Kita diharapkan untuk mempertahankan eksistensi kita dalam irama alunan tasbih dan tahmid semesta raya.
Meskipun kita punya potensi faalhamaha fujuroha wa taqwaha. Punya potensi untuk disersi dari barisan junudullah fi samawati wal ardh, tapi kita dituntut untuk bertahan. Sanggup bertahan dalam konstelasi semesta raya yang selalu beribadah kepada Allah SWT.
Kita sebagai gerakan dakwah sudah barang tentu menjadi yang paling dituntut untuk menjaga eksistensi—diri kita masing-masing, pribadi, dan jamaah kita—dalam garis ‘ubudiyah kepada Allah SWT. Ini yang harus—termasuk saya—mewaspadai pada diri kita baik secara fardhi maupun jama’i jangan sampai kita terpesong dari garis risalah ‘ubudiyah, risalah udzma ini.
Sumber: Risalah.id
BERSAMBUNG
Comments
Post a Comment