JANJI HARIAN UNTUK MENUJU KEABADIAN

 

⭕⭕⭕

JANJI HARIAN UNTUK MENUJU KEABADIAN



@ Cahyadi Takariawan 



Syaikh Said Hawwa dalam kitab Al-Mustakhlash Fi Tazkiyatil Anfus menyatakan,

“Sesungguhnya jiwa memerlukan ikatan janji harian, bahkan ikatan janji saat demi saat. Jika manusia tidak mengikat jiwanya dengan janji harian atau waktu demi waktu niscaya akan mendapatinya telah banyak menyimpang, sebagaimana akan mendapati hatinya telah kesat dan lalai. 

“Dari sinilah para ahli perjalanan kepada Allah mengambil langkah musyarathah, muraqabah, muhasabah, mujahadah dan mu’atabah sebagai salah satu saranan tazkiyatun nafs. 

“Apabila hamba memasuki waktu shubuh dan telah usai melaksanakan shalat shubuh maka hendaknya ia meluangkan hatinya sesaat untuk menetapkan syarat terhadap jiwa –sebagaimana pedagang meluangkan pertemuan untuk menetapkan syarat-syarat kepada mitra dagang ketika menyerahkan barang dagangan kepadanya—dengan berkata kepada jiwa: 

“Aku tidak mempunyai barang dagangan kecuali umur. Jika ia habis maka habislah modal sehingga tidak ada harapan untuk melakukan perdagangan dan mencari keuntungan. Di hari yang baru ini Allah telah memberi tempo kepadaku. Dia memperpanjang usiaku dan melimpahkan nikmat kepadaku dengan usia tersebut. 

“Seandainya Allah mematikan aku niscaya aku berandai-andai sekiranya Allah mengembalikan aku ke dunia sehari saja agar aku dapat beramal shalih. Anggaplah wahai jiwa bahwa engkau telah meninggal kemudian dikembalikan lagi ke dunia.  Janganlah sampai kamu menyia-nyiakan hari ini, karena setiap nafas adalah mutiara yang tiada terkira nilainya. 

“Ketahuilah wahai jiwa, bahwa sehari semalam adalah duapuluh empat jam, maka bersungguh-sungguhlah pada hari ini untuk mengumpulkan bekalmu. 

"Janganlah engkau biarkan perbendaharaanmu kosong, dan janganlah kamu cenderung kepada kemalasan, kelesuan dan santai sehingga kamu tidak dapat meraih derajat ‘illiyyin sebagaimana orang selainmu telah mendapatkannya”.

Dinukil dari buku Said Hawwa, "Mensucikan Jiwa", Robbani Press, Jakarta, 2003, halaman 134 – 137.


Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Risalah Al-Aqa'id Hasan Al-Banna

Dokumentasi Sesi Akhir dan Wisuda Sekolah Pembina Batch #1 dan #2 tgl 26 Januari 2025

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Halaqah dalam Dakwah dan Harakah