Inspirasi UHA (216) : TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (9)

 🪴🪴🪴🪴🪴


INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN



Inspirasi UHA (216) : TIGA PESAN KH. HILMI AMINUDDIN  "Risalah Udzma, Wadzifatul Khilafah, dan Muhimmatud Da’wah" (9)


Kenapa kita harus terus-menerus beramal saleh? Terus berbuat ihsan? 

Karena, pertama, kita sudah banyak menerima ihsan dari Allah.


وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ

“…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu..” (Q.S. Al-Qashash: 77)


Berbuat bajiklah sebagaimana Allah sudah banyak berbuat kebajikan; melalui orang tua kita, melalui mertua, istri, melalui anak, melalui suami, melalui tetangga, melalui sesama, dan seterusnya.


Kalau kita tidak memproduksi kebajikan lebih banyak lagi, dan hanya mau menonsumsi kebajikan-kebajikan yang diberikan oleh orang lain,  nanti jamaah kita akan tekor kebajikan, defisit kebajikan. Kalau defisit kebajikan, hati kita menjadi gersang, qaswatul qulub; saling memfitnah, saling menjegal, menghibah, konflik, sikut-sikutan dan seterusnya. Itu masyarakat yang tekor kebajikan. Kita harus menjadi masyarakat yang surplus kebajikan, sehingga bisa melaksanakan rahmatan lil ‘alamin, faqidus syai la yu’thi…


Muhimmah (tugas) dakwah adalah  muhimmah mulia,


وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Dan harus berani tampil eksis sebagai muslim, di-declere, saya muslim saya da’i . Sudah barang tentu untuk menjadi da’i yang seperti itu, kita harus istiqamah.


إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا

Ketika sudah mendeklere sebagai hamba Allah, bahwa kita hanya berTuhan Allah SWT,


ثُمَّ اسْتَقَامُوا

Lalu beristiqamah, maka Allah SWT akan menggerakkan jundullah yang lain, bahkan dipilih yang mulia yaitu para malaikat…


تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ

“…maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka…” 


Kerja malaikat itu apa?


Menghembuskan optimisme ke dalam diri kita. Menghembuskan keberanian.


أَلا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا

Jangan takut, jangan sedih, optimis terus. Dibangunkan optimismenya.


وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Diberikan optimisme, berita gembira yang melampaui batas-batas kehidupan dunia. Optimisme sampai ke akhirat, bergembiralah dengan surga yang dijanjikan untuk kalian. Dan malaikat juga selain menghembuskan semangat ma’iyyatullah (kebersamaan dengan Allah), juga menginformasikan bahwa kita adalah bagian dari junudullah,


نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat…di dunia malaikat membangkitkan semangat, membantu, dan menolong.


وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

“Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Al-Fath: 7). Bisa  jadi yang membantu kita itu angin, hujan, pasir, air, dan binatang. Kalau sudah sesama junudullah tuh akur.


Jadi, dalam tadzkirah ini saya ulangi garis besarnya ada tiga: Pertama, ingat selalu kepada risalah ‘udzma yaitu risalah ‘ubudiyah.


Sumber: Risalah.id



BERSAMBUNG

Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Risalah Al-Aqa'id Hasan Al-Banna

Dokumentasi Sesi Akhir dan Wisuda Sekolah Pembina Batch #1 dan #2 tgl 26 Januari 2025

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Halaqah dalam Dakwah dan Harakah