Mahabbah Dalam Dakwah

 INSPIRASI DAKWAH USTADZ HILMI AMINUDDIN


Inspirasi UHA (222) : Mahabbah Dalam Dakwah



@ KH. Hilmi Aminuddin


Kelembagaan dakwah dibangun, dipupuk, diasuh, dikelola, dan diri’ayah dengan mahabbah, dengan rasa cinta. Mahabbah mutabadilah, yaitu rasa saling mencintai, bukan mahabbah yang bertepuk sebelah tangan. 


PKS adalah komponen bangsa yang membuktikan dengan keanekaragaman etnik, latar budaya, pendidikan dan keanekaragaman tempat dan posisi bisa membangun mahabbah. 


Mahabbah tertanam di dalam lubuk hati nurani kita, sehingga tidak mungkin digoyahkan, dipecah-belah, atau dihancurleburkan oleh fitnah, konspirasi, dan adu domba. Sebab mahabbah kita berbasiskan mahabbatullahi wa mahabbatu Rasulillahi shallallahu ‘alaihi wasallam.


Membangun mahabbah seperti ini bukan sesuatu yang mudah. Masyarakat hanya melihat natijah atau hasilnya saja, padahal prosesnya panjang, berat, dan penuh pengorbanan lahir dan batin.


Saya ingin mengingatkan bahwa dasar untuk memproses terbangunnya mahabbah di dalam organisasi dakwah adalah melalui tarbiyah (pembinaan). 


Tarbiyah adalah satu hal yang mudah diucapkan tetapi sulit dilakoni, karena prosesnya panjang, sehingga membutuhkan ketekunan, perhatian, dan pengorbanan, baik dari segi waktu, harta, tenaga, dan ilmu.


Dinukil dari buku “Cinta, Kerja, dan Harmoni”, 2013

Comments

Popular posts from this blog

Ringkasan Risalah Al-Aqa'id Hasan Al-Banna

Dokumentasi Sesi Akhir dan Wisuda Sekolah Pembina Batch #1 dan #2 tgl 26 Januari 2025

Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Halaqah dalam Dakwah dan Harakah