Menyertai syuro, ada kesantunan, pemaafan, tekad ('azam) dan perintah tawakal
Menyertai syuro, ada kesantunan, pemaafan, tekad ('azam) dan perintah tawakal
--Zulkarnaen Umar
Menyertai syuro, ada kesantunan, pemaafan, tekad ('azam) dan perintah tawakal. Sebab keterbatasan manusia, meskipun mereka telah berkumpul mengerahkan segala pemikiran. Tapi tempat bersandar terbaik adalah Allah Ta'ala.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal." (QS Ali Imran: 159).
Terkadang sebuah keputusan dihadapkan dengan risiko besar, termasuk risiko reputasi. Namun pengajaran dari ayat di atas mencukupkan orang² beriman, dengan adanya rahmat, ketenangan, dan kebahagiaan. Mengusir kelemahan, kegelisahan, dan ketidakpuasan.
--Zulkarnaen Umar
Comments
Post a Comment